Rabu, 14 Desember 2011

MEMBUAT STEMPEL DI COREL DRAW 12

1. Buatlah lingkaran menggunakan elips tool


2. Copy lingkaran tersebut . kemudian ubah langsung ke diameter 23mm
3. Sekarang kita buat guide nya, dengan cara mengkopy lagi lingkarannya rubah diameter nya ke 25mm.
4. Beri warna merah , caranya klik kanan pada warna merah pada color pallete.
5.kini kita hanya butuh 3/4 nya saja dari seluruh lingkaran merah tersebut. aktifkan lingkaran merah tersebut pada property Bar pilih bentuk Arc.
6. Gunakan Shape tool untuk menarik sudut dari lingkaran seperti gambar di bawah

7. Sekarang kita ketik teks. ( terserah yang anda inginkan, dan tipe nya sesuai dengan keinginan anda) dan aktifkan teks tersebut dengan cara : TEXT >> Fit To Peth >> lalu klik lingkaran merah.
8.  Arahkan pointer ke dalam lingkaran. Hasilnya seperti berikut: 


 9. lakukan seperti tadi untuk membuat teks yang posisi nya di bawah.


 10. hilangkan warna merah pada lingkaran guide dengan cara klik guide tsb menggunakan sahpe tool kemudian klik icon paling kanan pd color pallete.


 11.  Baeri tanda bintang sesuai keinginan anda , atau anda bisa menggunakan hiasan lain.


Dan jadilah STEMPEL REGINA.

 By Regina suciani p 
kelas 12 ipa4

Selamat mencoba..............!!!!!!!!!!!!!! 









MEMBUAT LOGO WINDOWS VISTA

1. Buatlah dua buah lingkaran menggunakan elips tool.

 

2.Lalu berikan efek interactive blend tool

3 .  klik outline pen dialog 

4. Buat lagi lingkaran kecil menggunakan elips tool.






5. Berikan efek transarancy tool.



6.dan kemudian tarik , hasilnya seperti berikut.

7. sekarang kita membuat kotak, menggunakan rectangle tool



8. lalu miringkan.




9.lau klik convert linee curves.


10. klik to curve. kemudian tarikgaris atas sampai melengkung.


11.hasilnya :


12.copy menjadi 4 bagian seperti gambar berikut.


13. kemudian ke 4 kotak tadi berikan warna.


14. Berikan interactive mesh fill tool.





15.Hasilnya seperti berikut.


16. berikan interactive drop shadow.


17. oke, selanjutnya blok ke 4 kotak tadi berikan pada property bar pilih small glow.


18. ke 2 gambar tadi di group kan. Hasilnya seperti berikut.


19. Dan hasilnya jadilah LOGO WINDOWS VISTA. Selamat Mencoba. :)

By: Regina Suciani P
kelas 12 ipa4.

Sabtu, 01 Oktober 2011

COREL DRAW

cara membuat bendera merah putih:
1. klik rectangle



2.selanjutnya drop dan drag

3.memberi nama










Cara membuat bingkai :
1. klik rectangle
2.lalu klik fill tool

3. lalu klik elips tool
4.lalu beri foto, mula mula copy paste foto yang ingin di gunakan, kemudian klik effect, power clipt 
5.beri nama , klik

Minggu, 18 September 2011

perbedaan ms. power point 2003 dengan 2007


A. Mengenal Microsoft Power Point
Microsoft Power Point adalah suatu software yang akan membantu dalam menyusun
sebuah presentasi yang efektif, professional, dan juga mudah. Microsoft Power Point
akan membantu sebuah gagasan menjadi lebih menarik dan jelas tujuannya jika
dipresentasikan karena Microsoft Power Point akan membantu dalam pembuatan
slide, outline presentasi, presentasi elektronika, menampilkan slide yang dinamis,
termasuk clip art yang menarik, yang semuanya itu mudah ditampilkan di layar
monitor komputer.
_ Menu Bar : Daftar menu yang masing-masing terdiri dari beberapa perintah
_ Standart Toolbar : Tools untuk menangani file, menyisipkan objek baik
gambar atau grafik
_ Formatting Toolbar : Tools yang terdiri dari item yang berhubungan
dengan pengaturan huruf atau tulisan
Slide Sorter View : Menampilkan keseluruhan slide di layar kerja dalam
bentuk ukuran kecil
_ Slide Show : Menampilkan tayangan sebuah slide
_ Drawing Toolbar : Tolls yang terdiri dari item yang berhubungan dengan
pembuatan ataupun pengaturan gambar
B. Manipulasi Teks dan Gambar
1. Draw : Mempermudah penempatan dan pengorganisasian objek,
misalnya dalam melakukan grouping, ordering, rotate, text
wrapping, dll
2. Select Object : Melakukan pilihan terhadap obyek tertentu
3. AutoShapes : Menyediakan berbagai macam pilihan bentuk yang dapat
mendukung penyajian presentasi seperti callouts, basic
shape, lines,stars and banners, dl
4. Line : Menggambar garis
5. Arrow : Menggambar tanda panah
6. Rectangle : Menggambar bentuk persegi
7. Oval : Menggambar bentuk oval atau lingkaran
8. Text Box : Membuat serangkaian text
9. Word Art : Membuat efek-efek text yang menarik baik dalam bentuk
2D maupun 3D
10. Insert Clip Art :Menambahkan gambar ke dalam materi presentasi yang
sedang dipersiapkan, baik berasal dari default Powerpoint
maupun dari file yang kita punya
11. Fill Color : Memberikan pewarnaan terhadap suatu objek tertentu
12. Line Color : Memberikan pewarnaan terhadap garis tepi dari suatu
objek
13. Font Color : Memberikan pewarnaan terhadap text yang diseleksi
14. Line Style : Memberikan pilihan ketebalan (dalam ukuran point)
terhadap model garis yang dipakai
15. Dash Style : Memberikan pilihan terhadap mode garis yang dipakai
16. Arrow Style : Memberikan pilihan terhadap mode arrow yang dipakai
17. Shadow : Memberikan efek bayangan pada objek yang diseleksi (tidak untuk text)
18. 3-D : Memberikan efek 3 dimensi pada objek yang diseleksi
(tidak untuk text)
C. Membuat Slide Presentasi
1. New Blank Presentation
Langkah – langkah yang dapat dilakukan dalam membuat slide :
a) Membuat text
1) Membuat judul
Klik pada tulisan “Click to add title” lalu ketikkan judul presentasi
2) Membuat textbox pada click to add text
_ Klik icon
_ Klik pada bagian dari slide yang ingin ditambahkan tulisan
3) Menggunakan Bullet and Numbering
_ Klik area textbox yang ingin menggunakan Bullet and
Numbering lalu klik Format > Bullets and Numbering > pilih
yang akan digunakan
_ Bila telah selesai maka klik di luar area textbox
4) Membuat WordArt
_ Klik Insert > Picture > WordArt atau cari icon Insert WordArt
pada Drawing Toolbar
_ Pilih 1 model kemudian klik OK
_ Muncul kotak dialog seperti gambar 3 di bawah ini, lalu ketikkan tulisan yang diinginkan lalu klik OK
b) Menampilkan gambar
1) Klik Insert > Picture lalu pilih Clip Art bila gambar yang ingin
digunakan adalah gambar yang disediakan oleh Microsoft Office atau
pilih From File bila ingin menggunakan gambar koleksi pribadi
(untuk memilih akan muncul kotak dialog open kemudian cari lokasi
filenya sampai ditemukan filenya)
2) Atur sesuai keinginan lalu klik di bagian lain slide yang tidak ada
gambar tersebut
c) Memberikan Background
1) Klik kanan pada bagian slide yang kosong
2) Pilih Background
3) Muncul kotak dialog
_ Pilih More Colors dengan menklik drop down untuk mengatur
warna yang diinginkan
_ Pilih Fill Effect dengan menklik drop down untuk mengatur efek
yang diinginkan dengan memilih pola gradient/texture/pattern
yang diinginkan
4) Pilih Apply untuk memberi background pada 1 lembar slide yang
sedang dipilih itu saja atau Apply to All untuk memberi background
pada seluruh slide
d) Menambah Slide Presentasi
1) Klik icon pada formatting toolbar
2) Pilih salah satu tipe slide yang diinginkan
e) Menghapus Slide Presentasi
1) Pilih Slide yang akan dihapus dengan cara mengklik slide tersebut
pada Outline Slide
2) Tekan Delete pada Keyboard
f) Memberi Animasi
1) Klik kanan text atau objeknya
2) Klik Custom Animation
3) Pilih effects untuk memberikan animasi pada text atau objek yang diinginkan
g) Menambahkan Slide Transition
1) Klik bagian slide di luar textbox lalu klik kanan pilih Slide Transition
atau klik Slide Show pada Menu Bar lalu pilih Slide Transition
2) Lalu pilih jenis yang diinginkan pada tiap slide
3) Sesuaikan komponen lainnya seperti pada pemberian animasi
h) Membuat tabel
1) Klik Insert pada Menu Bar lalu pilih table
2) Isikan jumlah baris dan kolom tabel yang akan dibuat pada kotak dialog yang muncul
3) Untuk melakukan pengesetan lebih lanjut terhadap tabel yang ada
dapat dilakukan dengan men-“double click” tabel tersebut atau
mengklik kanan pada bagian garis tabel tersebut dan memilik
“Borders and Fill”
i) Membuat diagram
1) Klik Insert pada Menu Bar lalu pilih chart
2) Secara otomatis akan nampak tampilan
3) Perubahan terhadap nama, jumlah, maupun data-data lain hanya
dengan mengganti isi dari tabel pada Datasheet tersebut dan secara
otomatis diagramnya akan ikut berubah mengikuti data pada tabel
Datasheet
4) Bila sudah selesai klik di luar area Datasheet maka akan diperoleh
grafik yang diinginkan (untuk mengeditnya kembali dapat dilakukan
dengan me-“double click” diagram tersebut)
5) Untuk melakukan pengaturan lainnya dapat dilakukan dengan mengklik
kanan bagian-bagian diagram sehingga tampilannya akan dapat
disesuaikan sesuai keinginan
_ 3D View (untuk mengatur posisi chart secara keseluruhan)
_ Chart Type (untuk mengatur jenis diagram yang
diinginkan)
_ Chart Option (untuk pemberian nama sumbu, legenda,
label)
j) Menambahkan file video
1) Klik Insert pada Menu Bar lalu klik Movies and Sounds lalu pilih
yang diinginkan
2) Setelah memilih file maka akan keluar kotak dialog apakah ingin
movie langsung dijalankan atau harus di klik terlebih dahulu maka
pilihlah sesuai kebutuhan
k) Membuat Hyperlink
1) Klik kanan bagian yang ingin di Hyperlink lalu pilih Hyperlink
2) Isikan alamat tujuan yang ingin dituju
l) Menampilkan Slide (Slide Show)
1) Klik icon Slide Show
2) Hasil slide-slide yang telah dibuat akan ditampilkan sesuai dengan
apa yang telah diatur
3) Untuk keluar dari Slide Show tekan End Show

Microsoft Power Point 2007

Office PowerPoint 2007 menawarkan efek baru dan ditingkatkan, tema , layout, dan pilihan format yang disempurnakan yang dapat Anda gunakan untuk membuat besar yang tampak, presentasi dinamis dalam sebagian kecil dari waktu yang Anda gunakan untuk menghabiskan. Anda dapat:
  • Temukan fitur dan perintah dalam tab intuitif dikategorikan dan kelompok terkait.
  • Hemat waktu dan membuat presentasi yang lebih baik bila Anda memilih Pilihan format mudah diakses dari galeri standar Gaya Cepat , layout, format tabel, efek, dan banyak lagi.
  • Ambil keuntungan dari fitur live preview untuk meninjau pilihan format Anda sebelum Anda menerapkannya.

Minggu, 14 Agustus 2011

PSIKOLOGI PENDIDIKAN


A.     Pendahuluan

Psikologi pendidikan adalah studi yang sistematis terhadap proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan. Sedangkan pendidikan adalah proses pertumbuhan yang berlangsung melalui tindakan-tindakan belajar (Whiterington, 1982:10). Dari batasan di atas terlihat adanya kaitan yang sangat kuat antara psikologi pendidikan dengan tindakan belajar. Karena itu, tidak mengherankan apabila beberapa ahli psikologi pendidikan menyebutkan bahwa lapangan utama studi psikologi pendidikan adalah soal belajar. Dengan kata lain, psikologi pendidikan memusatkan perhatian pada persoalan-persoalan yang berkenaan dengan proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan tindakan belajar.
Karena konsentrasinya pada persoalan belajar, yakni persoalan-persoalan yang senantiasa melekat pada subjek didik, maka konsumen utama psikologi pendidikan ini pada umumnya adalah pada pendidik. Mereka memang dituntut untuk menguasai bidang ilmu ini agar mereka, dalam menjalankan fungsinya, dapat menciptakan kondisi-kondisi yang memiliki daya dorong yang besar terhadap berlangsungnya tindakan-tindakan belajar secara efektif.

B.     Mendorong Tindakan Belajar

             Pada umumnya orang beranggapan bahwa pendidik adalah sosok yang memiliki sejumlah besar pengetahuan tertentu, dan berkewajiban menyebarluaskannya kepada orang lain. Demikian juga, subjek didik sering dipersepsikan sebagai sosok yang bertugas mengkonsumsi informasi-informasi dan pengetahuan yang disampaikan pendidik. Semakin banyak informasi pengetahuan yang mereka serap atau simpan semakin baik nilai yang mereka peroleh, dan akan semakin besar pula pengakuan yag mereka dapatkan sebagai individu terdidik.
Anggapan-anggapan seperti ini, meskipun sudah berusia cukup tua, tidak dapat dipertahankan lagi. Fungsi pendidik menjejalkan informasi pengetahuan sebanyak-banyakya kepada subjek didik dan fungsi subjek didik menyerap dan mengingat-ingat keseluruhan  informasi itu, semakin tidak relevan lagi mengingat bahwa pengetahuan itu sendiri adalah sesuatu yang dinamis dan tidak terbatas. Dengan kata lain, pengetahuan-pengetahuan (yang dalam perasaan dan pikiran manusia dapat dihimpun) hanya bersifat sementara dan berubah-ubah, tidak mutlak (Goble, 1987 : 46). Gugus pengetahuan yang dikuasai dan disebarluaskan saat ini, secara relatif, mungkin hanya berfungsi untuk saat ini, dan tidak untuk masa lima hingga sepuluh tahun ke depan. Karena itu, tidak banyak artinya menjejalkan informasi pengetahuan kepada subjek didik, apalagi bila hal itu terlepas dari konteks pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari.
Namun demikian bukan berarti fungsi traidisional pendidik untuk menyebarkan informasi pengetahuan harus dipupuskan sama sekali. Fungsi ini, dalam batas-batas tertentu, perlu dipertahankan, tetapi harus dikombinasikan dengan fungsi-fungsi sosial yang lebih luas, yakni membantu subjek didik untuk memadukan informasi-informasi yang terpecah-pecah dan tersebar ke dalam satu falsafah yang utuh. Dengan kata lain dapat diungkapkan bahwa menjadi seorang pendidik dewasa ini berarti juga menjadi “penengah” di dalam perjumpaan antara subjek didik dengan himpunan informasi faktual yang setiap hari mengepung kehidupan mereka.
Sebagai penengah, pendidik harus mengetahui dimana letak sumber-sumber informasi pengetahuan tertentu dan mengatur mekanisme perolehannya apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh subjek didik.Dengan perolehan informasi pengetahuan tersebut, pendidik membantu subjek didik untuk mengembangkan kemampuannya mereaksi dunia sekitarnya. Pada momentum inilah tindakan belajar dalam pengertian yang sesungguhya terjadi, yakni ketika subjek didik belajar mengkaji kemampuannya secara realistis dan menerapkannya untuk mencapai kebutuhan-kebutuhannya.
Dari deskripsi di atas terlihat bahwa indikator dari satu tindakan belajar yang berhasil adalah : bila subjek didik telah mengembangkan kemampuannya sendiri. Lebih jauh lagi, bila subjek didik berhasil menemukan dirinya sendiri ; menjadi dirinya sendiri. Faure (1972) menyebutnya sebagai “learning to be”.
Adalah tugas pendidik untuk menciptakan kondisi yang kondusif bagi berlangsungnya tindakan belajar secara efektif. Kondisi yang kondusif itu tentu lebih dari sekedar memberikan penjelasan tentang hal-hal yang termuat di dalam buku teks, melainkan mendorong, memberikan inspirasi, memberikan motif-motif dan membantu subjek didik dalam upaya mereka mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan (Whiteherington, 1982:77). Inilah fungsi motivator, inspirator dan fasilitator dari seorang pendidik.

C.     Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar

Agar fungsi pendidik sebagai motivator, inspirator dan fasilitator dapat dilakonkan dengan baik, maka pendidik perlu memahami faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar subjek didik. Faktor-faktor itu lazim dikelompokkan atas dua bahagian, masing-masing faktor fisiologis dan faktor psikologis (Depdikbud, 1985 :11).
1.   Faktor Fisiologis
Faktor-faktor fisiologis ini mencakup faktor material pembelajaran, faktor lingkungan, faktor instrumental dan faktor kondisi individual subjek didik.Material pembelajaran turut menentukan bagaimana proses dan hasil belajar yang akan dicapai subjek didik. Karena itu, penting bagi pendidik untuk mempertimbangkan kesesuaian material pembelajaran dengan tingkat kemampuan subjek didik ; juga melakukan gradasi material pembelajaran dari tingkat yang paling sederhana ke tingkat lebih kompeks.
Faktor lingkungan, yang meliputi lingkungan alam dan lingkungan sosial, juga perlu mendapat perhatian. Belajar dalam kondisi alam yang segar selalu lebih efektif dari pada sebaliknya. Demikian pula, belajar padapagi hari selalu memberikan hasil yang lebih baik dari pada sore hari. Sementara itu, lingkungan sosial yang hiruk pikuk, terlalu ramai, juga kurang kondisif bagi proses dan pencapaian hasil belajar yang optimal.
Yang tak kalah pentingnya untuk dipahami adalah faktor-faktor instrumental, baik yang tergolong perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software). Perangkat keras seperti perlangkapan belajar, alat praktikum, buku teks dan sebagainya sangat berperan sebagai sarana pencapaian tujuan belajar. Karenanya, pendidik harus memahami dan mampu mendayagunakan faktor-faktor instrumental ini seoptimal mungkin demi efektifitas pencapaian tujuan-tujuan belajar.
Faktor fisiologis lainnya yang berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar adalah kondisi individual subjek didik sendiri. Termasuk ke dalam faktor ini adalah kesegaran jasmani dan kesehatan indra. Subjek didik yang berada dalam kondisi jasmani yang kurang segar tidak akan memiliki kesiapan yang memadai untuk memulai tindakan belajar.
2.   Faktor Psikologis
     Faktor-faktor psikologis yang berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar      
     jumlahnya banyak sekali, dan masing-masingnya tidak dapat dibahas secara
     terpisah.
Perilaku individu, termasuk perilaku belajar, merupakan totalitas penghayatan dan aktivitas yang lahir sebagai hasil akhir saling pengaruh antara berbagai gejala, seperti perhatian, pengamatan, ingatan, pikiran dan motif.
2.1.   Perhatian
Tentulah dapat diterima bahwa subjek didik yang memberikan perhatian intensif dalam belajar akan memetik hasil yang lebih baik. Perhatian intensif ditandai oleh besarnya kesadaran yang menyertai aktivitas belajar. Perhatian intensif subjek didik ini dapat dieksloatasi sedemikian rupa melalui strategi pembelajaran tertentu, seperti menyediakan material pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan subjek didik, menyajikan material pembelajaran dengan teknik-teknik yang bervariasi dan kreatif, seperti bermain peran (role playing), debat dan sebagainya.
Strategi pemebelajaran seperti ini juga dapat memancing perhatian yang spontan dari subjek didik. Perhatian yang spontan dimaksudkan adalah perhatian yang tidak disengaja, alamiah, yang muncul dari dorongan-dorongan instingtif untuk mengetahui sesuatu, seperti kecendrungan untuk mengetahui apa yang terjadi di sebalik keributan di samping rumah, dan lain-lain. Beberapa hasil penelitian psikologi menunjukkan bahwa perhatian spontan cendrung menghasilkan ingatan yang lebih lama dan intensif dari pada perhatian yang disengaja.
2.2.  Pengamatan
Pengamatan adalah cara pengenalan dunia oleh subjek didik melalui penglihatan, pendengaran, perabaan, pembauan dan pengecapan. Pengamatan merupakan gerbang bai masuknya pengaruh dari luar ke dalam individu subjek didik, dan karena itu pengamatan penting artinya bagi pembelajaran.
Untuk kepentingan pengaturan proses pembelajaran, para pendidik perlu memahami keseluruhan modalitas pengamatan tersebut, dan menetapkan secara analitis manakah di antara unsur-unsur modalitas pengamatan itu yang paling dominan peranannya dalam proses belajar. Kalangan psikologi tampaknya menyepakati bahwa unsur lainnya dalam proses belajar. Dengan kata lain, perolehan informasi pengetahuan oleh subjek didik lebih banyak dilakukan melalui penglihatan dan pendengaran.
Jika demikian, para pendidik perlu mempertimbangkan penampilan alat-alat peraga di dalam penyajian material pembelajaran yang dapat merangsang optimalisasi daya penglihatan dan pendengaran subjek didik. Alat peraga yang dapat digunakan, umpamanya ; bagan, chart, rekaman, slide dan sebagainya.
2.3.  Ingatan
Secara teoritis, ada 3 aspek yang berkaitan dengan berfungsinya ingatan, yakni (1) menerima  kesan, (2) menyimpan kesan, dan (3) memproduksi kesan. Mungkin karena fungsi-fungsi inilah, istilah “ingatan” selalu didefinisikan sebagai kecakapan untuk menerima, menyimpan dan mereproduksi kesan.
Kecakapan merima kesan sangat sentral peranannya dalam belajar. Melalui kecakapan inilah, subjek didik mampu mengingat hal-hal yang dipelajarinya.
Dalam konteks pembelajaran, kecakapan ini dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, di antaranya teknik pembelajaran yang digunakan pendidik. Teknik pembelajaran yang disertai dengan penampilan bagan, ikhtisar dan sebagainya kesannya akan lebih dalam pada subjek didik. Di samping itu, pengembangan teknik pembelajaran yang mendayagunakan “titian ingatan” juga lebih mengesankan bagi subjek didik, terutama untuk material pembelajaran berupa rumus-rumus atau urutan-urutan lambang tertentu. Contoh kasus yang menarik adalah mengingat nama-nama kunci nada g (gudeg), d (dan), a (ayam), b (bebek) dan sebagainya.
Hal lain dari ingatan adalah kemampuan menyimpan kesan atau mengingat. Kemampuan ini tidak sama kualitasnya pada setiap subjek didik. Namun demikian, ada hal yang umum terjadi pada siapapun juga : bahwa segera setelah seseorang selesai melakukan tindakan belajar, proses melupakan akan terjadi. Hal-hal yang dilupakan pada awalnya berakumulasi dengan cepat, lalu kemudian berlangsung semakin lamban, dan akhirnya sebagian hal akan tersisa dan tersimpan dalam ingatan untuk waktu yang relatif lama.
Untuk mencapai proporsi yang memadai untuk diingat, menurut kalangan psikolog pendidikan, subjek didik harus mengulang-ulang hal yang dipelajari dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama. Implikasi pandangan ini dalam proses pembelajaran sedemikian rupa sehingga memungkinkan bagi subjek didik untuk mengulang atau mengingat kembali material pembelajaran yang telah dipelajarinya. Hal ini, misalnya, dapat dilakukan melalui pemberian tes setelah satu submaterial pembelajaran selesai.
Kemampuan resroduksi, yakni pengaktifan atau prosesproduksi ulang hal-hal yang telah dipelajari, tidak kalah menariknya untuk diperhatikan. Bagaimanapun, hal-hal yang telah dipelajari, suatu saat, harus diproduksi untuk memenuhi kebutuhan tertentu subjek didik, misalnya kebutuhan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam ujian ; atau untuk merespons tantangan-tangan dunia sekitar.
Pendidik dapat mempertajam kemampuan subjek didik dalam hal ini melalui pemberian tugas-tugas mengikhtisarkan material pembelajaran yang telah diberikan.
2.4.  Berfikir
Definisi yang paling umum dari berfikir adalah berkembangnya ide dan konsep (Bochenski, dalam Suriasumantri (ed), 1983:52) di dalam diri seseorang. Perkembangan ide dan konsep ini berlangsung melalui proses penjalinan hubungan antara bagian-bagian informasi yang tersimpan di dalam didi seseorang yang berupa pengertian-perngertian. Dari gambaran ini dapat dilihat bahwa berfikir pada dasarnya adalah proses psikologis dengan tahapan-tahapan berikut : (1) pembentukan pengertian, (2) penjalinan pengertian-pengertian, dan (3) penarikan kesimpulan.
Kemampuan berfikir pada manusia alamiah sifatnya. Manusia yang lahir dalam keadaan normal akan dengan sendirinya memiliki kemampuan ini dengan tingkat yang reletif berbeda. Jika demikian, yang perlu diupayakan dalam proses pembelajaran adalah mengembangkan kemampuan ini, dan bukannya melemahkannya. Para pendidik yang memiliki kecendrungan untuk memberikan penjelasan yang “selengkapnya” tentang satu material pembelajaran akan cendrung melemahkan kemampuan subjek didik untuk berfikir. Sebaliknya, para pendidik yang lebih memusatkan pembelajarannya pada pemberian pengertian-pengertian atau konsep-konsep kunci yang fungsional akan mendorong subjek didiknya mengembangkan kemampuan berfikir mereka. Pembelajaran seperti ni akan menghadirkan tentangan psikologi bagi subjek didik untuk merumuskan kesimpulan-kesimpulannya secara mandiri.
2.5.  Motif
Motif adalah keadaan dalam diri subjek didik yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu. Motif boleh jadi timbul dari rangsangan luar, seperti pemberian hadiah bila seseorang dapat menyelesaikan satu tugas dengan baik. Motif semacam ini sering disebut motif ekstrensik. Tetapi tidak jarang pula motif tumbuh di dalam diri subjek didik sendiri yang disebut motif intrinsik. Misalnya, seorang subjek didik gemar membaca karena dia memang ingin mengetahui lebih dalam tentang sesuatu.
Dalam konteks belajar, motif intrinsik tentu selalu lebih baik, dan biasanya berjangka panjang. Tetapi dalam keadaan motif intrinsik tidak cukup potensial pada subjek didik, pendidik perlu menyiasati hadirnya motif-motif ekstrinsik. Motif ini, umpamanya, bisa dihadirkan melalui penciptaan suasana kompetitif di antara individu maupun kelompok subjek didik. Suasana ini akan mendorong subjek didik untuk berjuang atau berlomba melebihi yang lain.Namun demikian, pendidik harus memonitor suasana ini secara ketat agar tidak mengarah kepada hal-hal yang negatif.
Motif ekstrinsik bisa juga dihadirkan melalui siasat “self competition”, yakni menghadirkan grafik prestasi individual subjek didik.Melalui grafik ini, setiap subjek didik dapat melihat kemajuan-kemajuannya sendiri. Dan sekaligus membandingkannya dengan kemajuan yang dicapai teman-temannya.Dengan melihat grafik ini, subjek didik akan terdorong untuk meningkatkan prestasinya supaya tidak berada di bawah prestasi orang lain.

cara menambahkan diagram : 
1. klik start
2.microsoft Power point
3.insert
4.chart



cara menambahkan animasi
1.klik start
2.microsoft Power point
3.animations
4.pilih yg diinginkan
5.ok


cara menambahkan shapes :
1.klik Start
2.Microsoft power point
3.Insert
4. Shapes
cara mengubah layout :
1.klik Start
2.Microsoft power point
3.Home
4 layout
cara menambahkan tabel :
1. klik start
2.Microsoft power point
3. Insert
4. table